TIMES DELI, MALANG – Di tengah hiruk pikuk Kota Malang, ada satu kuliner kaki lima yang layak disambangi. Berlokasi di Jalan Jakarta, tepat di depan Kampus Universitas Merdeka (Unmer), gerobak Mie Pangsit Pak Moen selalu ramai didatangi pembeli.
Pak Moen, sang pemilik, mengaku mulai berjualan dari jam 11 siang hingga sekitar jam 6 atau 7 malam tiap harinya.
Meski hanya menggunakan gerobak sederhana, cita rasa yang ditawarkan bikin banyak orang ketagihan.
Yang makin menarik, satu porsi mie pangsit hanya dibanderol Rp 5 ribu saja. Bisa tambah gorengan atau bakso dengan harga super terjangkau, cukup Rp 500 saja per biji.
Semangkuk mie penuh topping, murah meriah bikin nagih dan ngenyangin perut. (Foto: Cindy Audylia Herawati/Times Indonesia)
Saat ditanya kenapa berjualan mie pangsit, Pak Moen mengaku ingin punya usaha sendiri yang bisa mencukupi kebutuhan keluarga.
“Ya harapannya semoga lancar terus dan banyak pembeli, supaya bisa buat mencukupi kebutuhan sehari hari,” ujarnya dengan senyum hangat.
Menurutnya, tantangan terbesar selama jualan adalah saat cuaca tidak bersahabat atau ketika bahan baku naik.
Namun, semangatnya untuk terus berjualan tidak pernah luntur. Dalam sehari, ia bisa menjual hingga puluhan porsi, terutama di jam makan siang yang selalu padat pembeli, kebanyakan mahasiswa dan warga sekitar.
Salah satu pembeli, Larasati, mengatakan, "Mie pangsitnya ini enak banget, harganya murah, cuma lima ribu udah kenyang. Cocok banget buat mahasiswa kayak aku. Rasanya juga gak kalah sama yang di restoran."
Pak Moen juga menjelaskan bahwa meskipun harganya murah, ia tetap menjaga kualitas rasa dan porsi. Hal itulah yang membuat banyak pembeli setia terus datang kembali.
So, buat kamu yang lagi cari kuliner murah meriah tapi gak murahan di Kota Malang, Mie Pangsit Pak Moen bisa jadi pilihan. Selain membantu pedagang kecil, kamu juga bisa menikmati semangkuk mie pangsit hangat yang mengenyangkan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Menikmati Mie Pangsit Kaki Lima di Kota Malang, Murah Tapi Ga Murahan
Pewarta | : Cindy Audylia Herawati (Magang MBKM) |
Editor | : Ronny Wicaksono |